pangondian blog's
Selasa, 08 November 2011
MEMBERDAYAKAN PEMANGKU KEPENTINGAN WUJUDKAN KOTA HIJAU
Selasa, 25 Oktober 2011
PU DAPAT TAMBAHAN ANGGARAN RP 1,381 T UNTUK 2012
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sesuai dengan nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2012 mendapatkan alokasi dana sebesar Rp 61,181 triliun dan tambahan anggaran hasil optimalisasi sebesar Rp 1,381 triliun sehingga total RAPBN 2012 Kementerian PU mencapai Rp 62,562 triliun.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi V DPR RI, Yasti S Mokoagow dalam rapat kerja antara Komisi V DPR RI dan kementerian/lembaga mitra kerja terkait, termasuk Kementerian PU, kemarin (24/10) di Jakarta.
Menteri PU Djoko Kirmanto saat ditemui seusai rapat mengatakan bahwa tambahan anggaran tersebut akan difokuskan untuk bidang Sumber Daya Air (SDA), terutama untuk ketahanan pangan dan penanganan kawasan pantai. “Paling besar terutama untuk SDA, lalu selain itu juga saya utamakan untuk penataan ruang,” katanya.
Terkait hal tersebut, Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA) Mochammad Amron mengatakan bahwa dari tambahan anggaran tersebut, SDA mendapatkan Rp 600 miliar, dan akan digunakan untuk masalah penanggulangan banjir dan pantai, selain juga masalah ketahanan pangan.
Sementara itu, mengenai penyerapan anggaran tahun ini, Djoko mengatakan Kementerian PU telah melakukan penyerapan sebesar 52% dan fisik 59%, sehingga optimis dapat mencapai penyerapan 95% lebih.
“Kami masih optimis akan mencapai 95% karena dalam pekerjaan jalan itu tinggal ngaspal, dan itu kerjanya kecil namun harganya mahal, jadi harapan saya kalau di aspal, progres pembayarannya akan melonjak, dan saat ini kenaikannya tiap hari sebesar 1 %,” tambahnya. (www.pu.go.id)
Minggu, 16 Oktober 2011
Pembahasan RKA K/L TA 2012 Direktorat Jenderal Bina Marga
Jakarta (Bina Marga) – Direktorat Jenderal Bina Marga mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI pada Senin (03/10) dan dilanjutkan pada hari Jumat (07/10) di Jakarta. Rapat yang dipimpin oleh Mulyadi ini membahas mengenai Rincian Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara / Lembaga (RKA K/L) TA 2012 dengan tujuan agar anggaran yang dialokasikan pada TA 2012 benar-benar tepat sasaran. Dalam rapat dengar pendapat tersebut, Dirjen Bina Marga, Djoko Murjanto, menjelaskan mengenai Acuan Penanganan Jalan Nasional TA 2012. “Acuan Penanganan Jalan Nasional Tahun Anggaran 2012 yakni Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2010 – 2014, Rencama Strategis (Renstra) Kementerian PU 2010 – 2014, Hasil Konsultasi Regional (Konreg) 2011, Kesimpulan Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi V DPR, Hasil Kunjungan Kerja DPR, serta Prioritas Penanganan Jalan Nasional,” ujarnya. Dalam pertemuan kali ini, dibahas pula mengenai alokasi dana per belanja bidang Bina Marga TA 2012 yakni Belanja Pusat dan Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas Jalan nasional yang terdiri atas Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan Belanja Modal. Dalam pembukaannya, Direktur Jenderal Bina Marga, Djoko Murjanto menyatakan bahwa prioritas Bina Marga adalah pembangunan fisik. “Bina Marga lebih fokus pada pembangunan fisik. Untuk pusat, bukan mengenai studi, melainkan tentang supervisi lapangan, konsultan supervisi, maupun konsultan lapangan,” tuturnya. Pada TA 2012 Bina Marga mengusulkan rancangan PAGU 2012 adalah sebesar Rp. 30,462 Triliun. Dari usulan tersebut, program penanganan jalan yang sesuai dengan arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional antara lain Percepatan dan Perkuatan Domestic Connectivity, Implementasi MP3EI dalam 6 Koridor Ekonomi, serta Percepatan pembangunan NTT, Papua, dan Papua Barat. Selain itu, Bina Marga juga memprioritaskan program-program yang terkait dengan Perubahan Iklim Global Rencana Aksi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim (RAN MAPI) dan Road Safety, serta rehabilitasi dan rekonstruksi akibat bencana alam (www.pu.go.id) |
Senin, 14 Maret 2011
Sosialisasi Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2010
Acara di buka secara resmi oleh Sekretaris Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, dengan nara sumber yang telah berpengalaman. Materi Acara dalam sosialisasi tersebut antara lain Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.11/PRT/M?2010 tentang Tata Cara dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.20/PRT/M/2010 tentang Pedoman Pemanfaatan dan Penggunaan Bagian-bagian Jalan.
Dalam sosialisasi disampaikan hal-hal yang berhubungan dengan pemanfaatan bagian-bagian jalan, yang dapat berupa izin, dispensasi maupun rekomendasi. Termasuk juga rekomendasi dalam pemanfaatan Ruang Pengawasan Jalan, sejalan dengan penerbitan IMB agar tidak menghalangi jarak pandang pengendara pada titik-titik tertentu, terutama pada tikungan.
Acara diselenggarakan mulai tanggal 2 s/d 3 Maret 2010, dan ditutup secara resmi oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau.
Minggu, 13 Februari 2011
Beberapa Terobosan dan Inovasi Balitbang PU
Antara lain Balitbang PU terus mengoptimalkan pemuktahiran aplikasi Indonesia National Road Geotechnical Database (INROG) pada jalan-jalan nasional, sebuah sistem yang dirancang untuk mendeteksi lokasi tebing-tebing yang rawan longsor sehingga perlu segera ditangani.
Direncanakan sistem INROG ini dapat diakses dengan mudah termasuk melalui SMS (short message service).
Inovasi lain adalah dalam ikhtiar peningkatan pemanfaatan Aspal Buton. Terdapat deposit 650 juta ton aspal Buton di Pulau Buton Sulawesi Tenggara, yang menjadi sumber aspal yang dapat memenuhi kebutuhan aspal dalam negeri sampai 300 tahub lamanya dengan masing-masing penggunaan 2 juta ton pertahun.
Disimpulkan keuntungan pemakaian asbuton :
- Stabilitas perkerasan lebih tinggi, cocok untuk jalan tol;
- Lebih tahan untuk retak;
- Deformasi rendah, kekakuan tinggi;
- Asbuton menghemat ketebalan perkerasan hingga 22 %;
- Memiliki produksi sampingan dengan manfaat besar spt light oil, bentonit, mineral (phospate dan kapur).
Inovasi lain adalah teknologi Sand Base untuk mengurangi ketergantungan pada agregat standar yang sulit didapatkan pada daerah-daerah pasiran yang minim aggregat dan memiliki kandungan kuarsa yang tinggi.
Hasil penelitiannya adalah :
- Spesifikasi dan metode aplikasi kuarsa sebagai bahan pondasi pada perkerasan lentur;
- Tergantikannya hingga 90% aggregat standar untuk kebetuhan perkerasan lentur (Lapis pondasi kelas A dan B), dengan kinerja yang sama;
- Meningkatnya efesiensi biaya konstruksi perkerasan lentur hingga 30% pada daerah-daerah minim aggregat.
Lainnya adalah teknologi Penanganan Tanah Ekspansif, yakni tanah atau batuan yang kandungan lempungnya memiliki potensi kembang-susut akibat perubahan kadar air.
Hasil penelitian yang diperoleh :
- Konstruksi penanganan tanah ekspansif menggunakan geomembran vertikal dengan menggunakan material pengisi galian berupa selected material dan semen slurry;
- Penggunaan geogrid untuk melawan retak refleksi pada tanah ekspansif;
- Konstruksi sheetpile beton sebagai penanggulangan instabilitas timbunan di tanah.
- Geomembran vertikal lebih cocok diterapkan pada pembangunan jalan baru;
- Membran vertikal sebaiknya diterapkan pada jalan ekskisting dengan timbunan kurang dari 1,5 m;
- Semen slurry sebagai material pengisi pada galian dimaksud agar tidak diperlukan lagi pemadatan;
- Geogrid sebagai penahan retak refleksi yang sudah terjadi pada jalan eksisting, masih dalam tahap pemantauan kinerjanya;
- Hasil pemantauan kadar air, penggunaan geomembran vertikal berhasil dalam mengurangi fluktuasi kadar air di bawah badan jalan;
- Konstruksi sheetpile untuk penanganan instabilitas pada timbunan tanah ekspansif masih dalam tahap pemantauan.
Beberapa hasil penelitian masih banyak dan seperti dikutip pada Majalah Lintas (Majalah Infrastruktur dan Transportasi) edisi 11 tahun 2010.
Sabtu, 15 Januari 2011
SPESIFIKASI 2010 & PAHS 2010
Bebarapa perubahan pada PAHS 2010 dan Spek 2010 perlu dicermati. Penyempurnaan ini juga untuk lebih memberikan kejelasan dan ketegasan. Salah satu perubahan mendasar contohnya mengenai tebal perkerasan AC-BC yang disempurnakan menjadi minimal 6 cm, pembayaran pekerjaan aspal yang terpisah dari setiap item/komponen.
Dalam Spesifikasi dan PAHS 2010 juga telah ditambahkan tentang pelaksanaan K3 dan SMK3.
untuk Sek dan PAHS dapat di download di : http://www.ziddu.com/download/13405458/SpekUmum2010word.rar.html, http://www.ziddu.com/download/13405708/AHSSPECEdisi2010.rar.html, http://www.ziddu.com/download/13405716/SuratPemberitahuanPembaharuanSpesifikasiUmum.pdf.html dan http://www.ziddu.com/download/13405715/lampiransuratDirBitek.pdf.html