Bina Marga
(30/10) - Jembatan Layang Kelok Sembilan yang merupakan karya kebanggaan
anak bangsa akan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada
akhir Oktober nanti yang bersamaan dengan peringatan acara Hari Pangan
Sedunia yang dipusatkan di Kota Padang.
Proyek Jembatan Layang
Kelok Sembilan yang terdapat di Kabupaten Limapuluhkota, Provinsi
Sumatera Barat, dari sisi teknis pekerjaan merupakan hal yang monumental
karena menggabungkan empat jenis jembatan. Sangat jarang dalam satu
ruas jalan ada empat jenis jembatan sekaligus.
Pemerintah
merancang pengerjaan Jembatan Kelok Sembilan dalam dua tahap. Pemilihan
tahap pengerjaan tersebut selain disesuaikan dengan anggaran juga
mempertimbangkan lalu lintas di ruas Kelok Sembilan eksisting harus
tetap berjalan selama proyek jembatan dibangun.
Tahap pertama adalam membangun empat buah jembatan, yaitu Jembatan 3,4,5, dan 6 dengan total panjang jembatan 699 meter.
Sedangkan
tahap kedua membangun dua buah jembatan, yaitu Jembatan 1 dan 2, dengan
total panjang jembatan 244 meter serta pembangunan jalan sepanjang
2.089 km (2 jalur dan 2 arah).
Jembatan Kelok Sembilan merupakan
proyek multiyears dengan pelaksanaan pekerjaan Tahap I sejak tahun
2003-2011. Sedangkan Tahap II dilaksanakan sejak tahun 2012 hingga 2013
dengan total alokasi anggaran yang bersumber dari APBN sebesar
Rp.602.554.669.900,-.
Jenis konstruksi antara jembatan yang satu
dengan lainnya menggunakan jenis jembatan yang berbeda. Untuk Jembatan 1
menggunakan model RC-Box Girder.
Sementara untuk Jembatan 2 mempunyai berbagai macam variasi mulai dari PC-I Girder, PC Box Girder, dan RC-Box Girder.
Kemudian untuk Jembatan 3 menggunakan RC Box Girder atau beton bertulang tanpa ada perkuatan lewat beton pratekan.
Untuk Jembatan 4, selain arch bridge juga memiliki jenis jembatan lain yaitu RC-Box Girder, PC-Box Girder, dan PC-I Girder.
Selanjutnya, Jembatan 5 menggunakan struktur bagian atas PC-I Girder atau beton pratekan bentuk I.
Terakhir untuk Jembatan 6 menggunakan PC-I Girder atau beton pratekan dengan balok I.
Membangun
Jembatan Layang Kelok Sembilan memiliki tantangan tersendiri terutama
melakukan harmonisasi dengan lingkungan hutan lindung Air Putih yang
berada di sekitar jalan tersebut. Jembatan Kelok Sembilan seolah menjadi
masterpiece dari harmonisasi antara rekayasa sipil, arsitektural, desain landscape, hingga pemeliharaan hutan.
Dari
sisi konstruksi, Jembatan Kelok Sembilan terlihat unik dan seolah
menyatu dengan lingkungan cagar alam. Di mulai dari bangunan atas
(superstruktur) , pilar, substruktur, hingga pondasinya dapat menjadi
model pembelajaran bagi insinyur sipil di Tanah Air.
Sementara
dari sisi pengelolaan kawasan, di lokasi ini terjadi interaksi yang
harmonis antara pengelola kawasan hutan lindung dan pengelola
infrastruktur transportasi.
"Ini benar-benar merupakan karya
kebanggaan anak bangsa," kata Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto
saat kunjungan lapangan jelang peresmian Jembatan Kelok Sembilan.
Djoko Kirmanto menyatakan rasa bangganya atas keberhasilan pembangunan Jembatan Layang Kelok Sembilan.
"Ini menambah deret prestasi anak-anak bangsa dalam sektor konstruksi," tambah Djoko Kirmanto.
Sementara
itu, Direktur Jenderal Bina Marga, Djoko Murjanto mengatakan, "Desain
jalan dan jembatan Kelok Sembilan ini diperkirakan tahan selama 100
tahun, dengan catatan asal dipelihara dengan maksimal."
"Keberadaan
Jembatan Layang Kelok Sembilan ini akan berdampak positif mendorong
pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Riau. Dengan
lancarnya transportasi, maka akan mempermudah akses lintas barat dengan
lintas timur Sumatera," tambah Djoko Murjanto.
Sebelumnya, di
ruas jalan Kelok Sembilan yang terletak di ruas jalan batas Provinsi
Riau--Batas Kota Payakumbuh sangat sulit dilewati oleh truk gandeng
maupun trailer. Hal itu disebabkan karena radius tikungan dan lebar
perkerasan hanya 4,5 meter yaitu terletak di Km.143-148, Km.153-168, dan
Km.168-194.
Sementara itu, Direktur Bina Pelaksanaan Wilayah I,
Ditjen Bina Marga, Subagyo mengatakan, "Jembatan Layang Kelok Sembilan
telah dibuka sementara untuk mendukung mudik Lebaran 1434 H tahun ini."
“Kelok
Sembilan sudah dapat dilalui. Rambu–rambu sudah terpasang dan sudah
dilakukan uji kelayakan dan road safety,” kata Subgyo saat meninjau
lokasi Jembatan Kelok Sembilan.
Sementara, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno berkeyakinan bahwa
suatu saat kawasan Kelok Sembilan ini akan menjadi salah satu destinasi
kebanggaan bagi Sumatera Barat.
Inilah hasil karya murni 100%
Indonesia mulai dari desain, pendanaan, hingga pelaksanaan dengan
integrasi harmonis antar pemangku kepentingan kehutanan dan
infrastruktur. Masyarakat yang akan bisa menilai bagaimana proyek
monumental ini menjadi kebanggaan bangsa.(www.pu.go.id)